Tangerang, -- Peningkatan dalam sarana prasarana dalam pelaksanaan pendidikan memang harus ditingkatkan dengan mekanisme yang diatur peraturan perundangan undangan.
Namun lain hal yang diduga dilakukan pihak Sekolah Dasar Negeri ( SDN) Cogreg 1 Tigaraksa Tangerang yang gunakan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS) untuk pemasangan plafon hingga pengecatan dengan ukuran sekitar 50 meter.
Penggunaan dana BOS untuk membangun gedung sekolah dilarang, kecuali untuk pembangunan fisik jamban/WC dan kantin sehat pada SD/SMP yang belum memilikinya. Penggunaan dana BOS harus sesuai dengan petunjuk teknis dan diprioritaskan untuk operasional sekolah dan kegiatan non-fisik. Pelanggaran dapat mengakibatkan sanksi seperti pemotongan atau penghentian penyaluran dana BOS hingga proses hukum pidana.
Demi mendapatkan informasi yang valid awak media mencoba untuk melakukan wawancara dengan beberapa pekerjaan salah pekerjaan bernama Jepri mengatakan, saya hanya pekerjaan, kalau untuk gaji saya sehari Rp. 150.000 ( Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah).
Kalau untuk kekurangan bahan kita langsung berkomunikasi dengan pak agung, jelasnya, Kamis 2 Oktober 2025.
Saat disingung tentang Alat Pelindung Diri (APD) Kesehatan Keselamatan Kerja K3 Jepri menjawab, apa itu K3 saya gak tahu. Saya tidak diberikan K3, bebernya.
Ditempat yang sama, Amar pekerjaan lainnya menjelaskan, kalau untuk gaji saya Rp. 2.000.000 ( Dua Juta Rupiah) perbulan.
Ketika ditanya siapa pelaksana dalam pengerjaan plafon di SDN Cogreg 1 Amar menyampaikan, kalau untuk pelaksanaan namanya Nurkholis, ucapnya.
Ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp Agus selaku perwakilan pihak sekolah menjawab, nomor Kepala sekolah tidak aktif. Kalau untuk nomor pak Nurkholis saya bisa memberikan karena banyak pertimbangan pak, tutupnya.
Sedangkan Nurkholis dan Kepsek belum dapat diminta keterangannya terkait anggaran dalam pemasangan plafon mengunakan dana BOS.
Penulis: Redaksi
